Jakarta, Shifter – Seiring dengan masifnya gelombang elektrifikasi yang mengubah peta persaingan di industri otomotif global, Chery Group justru meluncurkan strategi “Ekspansi ke Barat” dengan langkah berani memasuki pasar setir kanan Eropa.
Titik awal dari strategi ini ditandai pada 28 Agustus 2025, ketika Chery secara resmi meluncurkan Tiggo 7 dan Tiggo 8 yang dirancang khusus untuk pasar setir kanan di Inggris.
Kedua SUV dari lini Tiggo series tersebut juga hadir dalam dua pilihan sistem penggerak (powertrain), yaitu mesin pembakaran internal (ICE) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).
Keputusan Chery menjadikan Inggris sebagai pintu masuk ke pasar setir kanan Eropa, lahir dari perencanaan strategis yang cermat.
Inggris saat ini merupakan pasar kendaraan listrik (EV) terbesar di Eropa, dengan penjualan mencapai 382 ribu unit pada 2024 atau meningkat 21% year-on-year.
Namun, terdapat “celah kebijakan-pasar” yang unik. Di satu sisi, pemerintah menunda larangan penjualan mobil ICE dari 2030 menjadi 2035.
Di sisi lain, Inggris menjadi satu-satunya pasar besar di Eropa yang tidak lagi menawarkan insentif bagi konsumen untuk pembelian EV.
“In the UK, For the UK sebagai landasan ekspansi ini, dengan fokus pada integrasi R&D, produksi, layanan, hingga tanggung jawab sosial,” kata Zhu Shaodong, Executive Vice President Chery International.
Ke depannya, Chery menempatkan Inggris sebagai basis strategis baru dalam pengembangan globalnya. (Shifter/Nugie)